Palangka Raya, Kalimantan Tengah – Kegiatan Persami Rakyat Kalteng Melawan yang dilaksanakan sejak pukul 17.00 WIB di area Tugu Soekarno, depan Gedung DPRD Kalimantan Tengah, awalnya berlangsung dengan tertib dan damai. Massa aksi melakukan kegiatan berupa lapakan buku, diskusi terbuka, dan aksi menyalakan lilin sebagai bentuk ekspresi kebebasan Berpendapat dan Protes Sosial. Sabtu (12/04/2025)
Namun, sekitar pukul 22.25 WIB, suasana berubah ketika seorang pria yang mengaku sebagai petugas keamanan (security) DPRD menegur massa aksi yang sedang berdiskusi di trotoar depan gedung. Menanggapi hal ini, beberapa peserta aksi dari area Tugu Soekarno berinisiatif menyeberang untuk menengahi, namun mereka justru mendapatkan perlakuan kasar berupa dorongan dari sejumlah orang yang juga mengaku sebagai security DPRD.
Insiden tersebut memuncak ketika salah satu massa aksi mengalami kekerasan fisik: dipukul di bagian wajah dan tersiram kopi panas akibat dorongan yang terjadi. Tak berselang lama, seseorang keluar dari dalam Gedung DPRD membawa bambu sepanjang kurang lebih 60 cm. Massa aksi juga mencium bau alkohol dari beberapa oknum yang mengaku sebagai security.
Ironisnya, pada pukul 22.30 WIB, pihak-pihak tersebut justru menyebarkan tuduhan tidak berdasar bahwa massa aksi dalam keadaan mabuk. Padahal, sejak awal kegiatan, massa hanya berdiskusi, minum kopi, dan membaca buku secara damai.
Kami, PERSAMI RAKYAT KALTENG MELAWAN, mengecam keras segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan upaya pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi. Kami menuntut klarifikasi dari pihak DPRD Kalimantan Tengah dan mendesak adanya pertanggungjawaban atas tindakan kekerasan yang terjadi.
Kebebasan berpendapat adalah hak konstitusional warga negara yang seharusnya dijamin dan dilindungi, bukan dibungkam dengan kekerasan dan fitnah.
Disampaikan oleh: PERSAMI RAKYAT KALTENG MELAWAN