PERSAMI Rakyat Kalteng Melawan Mengelar Perkemahan Dan Buka Lapak Baca Gratis Di Depan DPRD Kalteng "Bentuk protes kepada kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat"

Lensa Kalimantan
, 4/13/2025 03:24:00 PM WIB Last Updated 2025-04-13T08:24:07Z
---

 


Palangkaraya, - Pada hari sabtu,12 April 2025 Puluhan Mahasiswa, Pelajar dan Masyarakat kota Palangka Raya yang tergabung dalam “Persami Rakyat Kalteng Melawan” mengadakan perkemahan dan 

lapak baca gratis di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. 


Kegiatan ini merupakan bentuk protes terhadap pemerintah Indonesia yang beberapa waktu belakangan membuat kebijakan dan aturan yang sangat tidak pro dengan kepentingan rakyat. 


Ada 5 poin inti tuntutan pada kegiatan ini yaitu, cabut UU TNI, Tolak RUU POLRI, 

Tolak RUU KUHAP, Sahkan RUU Perampasan Aset dan Sahkan RUU Masyarakat Adat.


Kegiatan perkemahan ini awalnya ingin diadakan tepat di depan tulisan DPRD KALTENG namun, karena di depan tugu tersebut di pasangi kawat berduri semi permanen kegiatan pun di geser ke seberang gedung DPRD Kalteng tepatnya tugu soekarno.


Kegiatan tersebut dimulai tepatnya pada pukul 17:00 WIB diawali dengan membuka lapak baca gratis secara kolektif sembari membangun kemah, saat itu keadaan dilokasi sangat kondusif walaupun sempat ada intimidasi seperti memotret tanpa izin oleh pihak satpol pp namun, hal tersebut tidak menjadi masalah karena tidak adanya kekerasan dan lain-lain.


Pada pukul 21:30 WIB massa aksi “Persami Rakyat Kalteng Melawan” melakukan aksi simbolik yaitu, menyalakan beberapa lilin dan berdoa Bersama di depan tugu DPRD KALTENG yang sudah di pasangi kawat berduri, Lilin merupakan simbol kebebasan ekspresi dan juga simbol bahwa masih adanya harapan perubahan dari pemerintah sekarang yang cenderung tidak pro tehadap rakyat.


Setelah berdoa Bersama lalu massa aksi Kembali berdiskusi santai,ngopi dan ada beberapa yang membaca buku dan suasana cenderung kondusif. 


Namun suasana berubah menjadi mencekam pada pukul 22:25 WIB massa aksi yang sedang berdiskusi di trotoar depan Gedung DPRD kalteng(di depan pagar kawat berduri di seberang jalan tempat kemah utama/Tugu Soekarno) mendapatkan teguran oleh seorang pria yang mengaku petugas keamanan(Security)DPRD.


Menanggapi hal tersebut beberapa massa aksi berinisiatif menyeberang jalan untuk menengahi, namun massa aksi tersebut malah mendapatkan perlakuan kasar berupa dorongan dari orang yang mengaku petugas keamanan tersebut, tak berselang lama puluhan orang keluar dari dalam Gedung DPRD Kalteng dengan maksud ingin membubarkan paksa, puluhan orang itu mengaku bahwa mereka adalah petugas keamanan Gedung DPRD Kalteng pada saat mereka mendekat bau semerbak alkohol tercium jelas oleh seluruh massa aksi. 


Insiden tersebut memuncak ketika ada massa aksi mengalami kekerasan fisik dari pihak yang mengaku keamanan

Gedung DPRD Kalteng yaitu, dipukul di bagian wajah sebanyak dua kali. 


Tak berselang lama seorang massa aksi yang merekam insiden tersebut sambil memegang kopi panas yang baru saja 

dibuat saat diskusi santai sebelum insiden ini terjadi mendapatkan dorongan yang menyebabkan kopi panas tersebut tersiram ke bagian wajah massa aksi hingga mengakibatkan luka. 


Pada saat terjadi keributan itu seseorang keluar dari dalam Gedung DPRD Kalteng dengan membawa bambu berukuran kurang lebih 60 cm dengan maksud memberikan intimidasi kepada massa aksi. 


Ironis nya pada pukul 22:30 WIB puluhan orang yang mengaku petugas keamanan tersebut malah memfitnah massa aksi yang melakukan kemah berdiskusi dalam keadaan mabuk padahal faktanya massa aksi sama sekali tidak ada nya meminum minuman keras. Insiden tersebut terus berlanjut hingga pihak kepolisian datang ke lokasi kejadian. 


Beruntungnya setelah aparat kepolisian datang keadaan Kembali kondusif dan massa aksi Kembali melakukan diskusi dan membaca buku seperti semua. Pada sekitar jam 2:00 WIB dini hari hujan deras pun turun ,Lalu massa aksi mencari tempat berteduh untuk mengamankan buku dan barang-barang lainnya. 


Hujan tak kunjung reda hingga pukul 6:30 WIB pagi hari. Karena cuaca yang tidak memungkinkan massa aksi pun bersepakat paham bahwa untuk tidak meneruskan perkemahan dan lapak baca gratis, hingga pada pukul 7:00 WIB massa aksi merapikan tenda dan membersihkan sampah-sampah di sekitar tugu soekarno lalu massa aksi membubarkan diri dengan tertib.


Aksi ini adalah sebuah aksi protes kepada pemerintah melalui jalan damai dan tertib namun, sangat miris sekali aksi yang sudah damai seperti ini masih saja selalu di kacaukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab(dalam keadaan mabuk). Aksi ini juga bukan aksi terakhir namun aksi ini merupakan awal perjuangan kami. Dalam waktu dekat kami akan melakukan konsolidasi Bersama organisasi-organisasi mahasiswa, pelajar serta masyarakat Kalimantan Tengah untuk menyatukan arah juang kedepannya.(rel)

Komentar

Tampilkan

Terkini