Kaltim, - insiden keributan terjadi antara Jurnalis dan karyawan external PT Berau Coal (BC) yang bernama (Hashar) di pintu masuk tambang PT Berau Coal (BC), di Tumbit melayu, kecamatan teluk Bayur, kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Sikap pihak perusahaan External PT Berau coal kembali mempertontonkan sikap arogansinya, menjadi keributan ini di pincu sejumlah karyawan PT Berau Coal (BC) menghalangi wartawan dan yang hendak meliput permasalahan sengketa lahan Poktan dan UBM saat Majelis Hakim Pemeriksaan Setempat (PS) di lokasi PT Berau Coal, pada Kamis,(10/4/2025).
Samsul Riyadi, seorang jurnalis Tipikor investasi.News.id mengatakan, menjelang awal mulanya keributan dirinya sejumlah beberapa wartawan yang hendak lain masuk ke lokasi tambang PT Berau Coal, saat Majelis hakim tanjung Redeb, dan kuasa hukum Poktan UBM.
Namun, saat jurnalis mau masuk ke lokasi tambang PT Berau Coal menuju lokasi yang sedang bersengketa, security yang berjaga di gerbang pintu masuk dan External PT BC, (Hashar) menghalangi tim jurnalis yang hendak meliput.
“Kami hendak mau masuk untuk meliput, malah kami di halang - halangi oleh Hashar sebagai external BC, bahkan kami di suruh di luar aja untuk jurnalis,”tandasnya samsul Riyadi.
Hashar sebagai karyawan di bagian External PT Berau coal ini melarang sejumlah jurnalis untuk ikut masuk kelapangan untuk meliput, dengan alasan tidak jelas bahkan Hashar menantang menyuruh pihak media untuk melaporkankan oleh pihak berwajib.
Dalam hal ini, Marihot Moses, sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum dan Kontributor Wartawan Berau (KLBHDKW), mengecam oknum Hashar, sebagai karyawan external PT Berau coal kekerasan dan menghalang - halangi kerja tim jurnalis saat hendak meliput kegiatan sengketa lahan Poktan dan PT Berau coal.tumbit melayu.(red)