Banjarmasin, 27 April 2025 — Dalam upaya meningkatkan produksi dan pengembangan budidaya ikan gabus (Haruan) di Kalimantan Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dislautkan Kalsel) menggelar Focus Group Discussion (FGD) selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 April 2025, bertempat di Jelita Hotel Banjarmasin.
Kegiatan FGD resmi dimulai pukul 14.00 WITA dengan pemaparan materi "Kebijakan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya".
Mewakili Kepala Dislautkan Kalsel, Rusdi Hartono, S.Pi., MP., Sekretaris Dinas, Nadiyah, S.Si., MIL., dalam sambutannya menyampaikan harapannya atas terselenggaranya FGD ini.
"Mudah-mudahan FGD selama tiga hari ini dapat menghasilkan rumusan yang bermanfaat untuk kita gunakan bersama," ujar Nadiyah.
Ia juga menyampaikan pesan dari Kepala Dislautkan Kalsel yang memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan panitia penyelenggara FGD, serta berterima kasih atas partisipasi semua pihak yang hadir.
Lebih lanjut, Nadiyah menambahkan bahwa dengan kepemimpinan baru di Provinsi Kalimantan Selatan di bawah Gubernur H. Muhidin dan Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman, penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus diselaraskan dengan visi dan misi pemerintah baru.
"Harapan kami, pembangunan sektor perikanan, khususnya kawasan budidaya ikan, dapat dirancang selaras antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota," tambahnya.
Pada FGD ini, peserta akan mengikuti berbagai diskusi, antara lain:
Evaluasi dan Strategi Pengembangan Budidaya Ikan Gabus, dipandu oleh Kepala Bidang BP2HP.
Realisasi Produksi dan Rencana Kegiatan Budidaya Ikan Gabus Tahun 2025/2026, dipaparkan oleh Kepala Seksi Budidaya Perikanan.
Sulaiman Thalib, Kepala Bidang Perikanan DKP3 Kota Banjarmasin yang hadir sebagai peserta, mengapresiasi penyelenggaraan FGD ini.
"Forum diskusi ini sangat bermanfaat karena melibatkan pembudidaya, peneliti, pemerintah, dan swasta, sehingga dapat membahas permasalahan, potensi, serta menyusun solusi konkret," ungkap Sulaiman.
Menurutnya, FGD ini memberikan manfaat besar, seperti identifikasi masalah, peningkatan pengetahuan, pembangunan jaringan, serta penyusunan rencana aksi yang lebih terarah dalam pengembangan budidaya ikan gabus.
Pada hari kedua, FGD akan dilanjutkan dengan pembahasan teknis mengenai "Pengelolaan Induk, Pembenihan, dan Pendederan Ikan Gabus", yang akan dipandu oleh Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin.
Selain itu, perwakilan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) juga akan membawakan materi tentang "Formulasi dan Konversi Pakan pada Pembesaran Ikan Gabus di Kolam dan Karamba".
FGD hari kedua juga akan diisi dengan pemaparan perkembangan budidaya ikan gabus dari berbagai kabupaten, antara lain Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala, dan Tanah Bumbu. Diskusi terbuka akan digelar untuk memperkaya ide dan merumuskan solusi bersama.(lala)