Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemhan menegaskan bahwa prajurit TNI tidak terlibat dalam aktivitas penambangan emas

Lensa Kalimantan
, 4/11/2025 12:42:00 PM WIB Last Updated 2025-04-11T05:42:38Z
---

 


Papua,- Kemhan RI melalui Biro Infohan menanggapi klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terkait dugaan pembunuhan prajurit TNI di Yahukimo, Papua, sebagai bentuk disinformasi sistematis yang menyesatkan publik.


Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemhan menegaskan bahwa prajurit TNI tidak terlibat dalam aktivitas penambangan emas ilegal di Papua; kehadiran mereka semata-mata untuk menjaga keamanan nasional.


TPNPB-OPM dinilai berbahaya karena menyamakan warga sipil dengan aparat keamanan dan terlibat dalam tindakan kekerasan ekstra-yudisial, yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.


Pemerintah tetap berkomitmen pada pendekatan hukum dan damai dalam menyelesaikan konflik di Papua serta menolak segala bentuk provokasi dari kelompok bersenjata.


Sebanyak 11 korban pembunuhan di Yahukimo merupakan warga sipil, bukan anggota TNI, dan proses evakuasi oleh Polri dilakukan untuk mengklarifikasi informasi yang beredar.(rilis)


Inggris teks Version :


The Ministry of Defence of the Republic of Indonesia, through the Defence Information Bureau, has responded to claims by the West Papua National Liberation Army–Free Papua Movement (TPNPB-OPM) regarding the alleged killing of TNI personnel in Yahukimo, Papua, stating that such claims constitute systematic disinformation intended to mislead the public.


The Defence Information Bureau of the Ministry of Defence affirms that TNI personnel are not involved in illegal gold mining activities in Papua; their presence is solely to uphold national security.


TPNPB-OPM is considered dangerous for equating civilians with security personnel and for engaging in acts of extra-judicial violence, which amount to crimes against humanity.


The government remains committed to a lawful and peaceful approach in addressing the conflict in Papua and firmly rejects all forms of provocation by armed groups.


The 11 murder victims in Yahukimo were civilians, not TNI members, and the evacuation carried out by the Indonesian National Police (Polri) aimed to clarify circulating information.(release)

Komentar

Tampilkan

Terkini