Terjadi Lagi! Seorang Oknum Guru Ngaji Diduga Cabuli 30 Muridnya

Lensa Kalimantan
, 1/02/2025 11:51:00 AM WIB Last Updated 2025-01-02T04:51:20Z
---

 


Tangerang - Seorang oknum ustaz di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, berinisial W (40) dilaporkan ke kepolisian setelah diduga melakukan pel3cehan s3ksual kepada puluhan bocah lelaki di majelisnya.


Mengutip laporan dari Tribun, aksi bejat W pertama kali terungkap setelah dilaporkan oleh salah satu korbannya yang berinisial F (18) ke Polres Metro Tangerang Kota.


Dalam keterangannya, F mengaku bahwa dirinya telah menjadi korban W saat usianya 11 tahun atau baru duduk di kelas 6 SD.


Saat melakukan aksi bejatnya itu, W menggiring F ke toilet di tempat majelis saat proses belajar mengajinya selesai di kawasan Sudimara, Ciledug, Kota Tangerang.


“Saya dil3cehin, dipegang-pegang kemaluannya sampai mengeluarkan cairan,” ujar F, pada Senin (30/12/2024).


"Pas itu masih kecil, masih usia 6 SD. Terus takut juga, sama dia juga ustaz juga,” tuturnya.


F baru berani melapor ke kepolisian enam tahun kemudian saat sudah menginjak usia dewasa. Namun, sebelum melapor, F terlebih dahulu telah menceritakan kisahnya tersebut ke orang tua dan juga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).


Salah satu alasan F pada akhirnya memberanikan diri untuk membongkar pengalaman pel3cehan s3ksual yang terjadi kepadanya adalah karena menurut F dirinya bukan satu-satunya korban W. Menurut pengakuannya, korban diduga mencapai 30 orang.


“Udah makin banyak korbannya, makannya buat laporan polisi. Senin kemarin (23 Desember),” jelasnya.


“Berdasarkan catatan ada 30 orang. Kalau dihitung-hitung dari temen-teman saya (korban),” kata F.


Berdasarkan keterangan F, korban W rata-rata memang masih duduk di bangku SD dan SMP.


“Awalnya, korban-korbannya tuh belum ada yang berani buat speak up,” kata dia.


F mengatakan aksi W baru terungkap ketika dirinya memergoki pelaku menggiring calon korban ke toilet.


Kemudian, dia menghampiri korban dan sepakat melaporkan W ke orang tua serta ke kepolisian.


“Jadi ketahuan. Tapi saya diemin saat melakuin itu, karena enggak berani. Terus saya samperin. Lalu kita sama-sama buat laporan polisi,” kata dia. [Garuda.tv]

Komentar

Tampilkan

Terkini