Perubahan perilaku kelas menengah di Indonesia menunjukkan tren yang mengarah pada peningkatan kebiasaan menabung dibandingkan belanja.
PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) I Kadek Dian Sutrisna Artha mengatakan, pola ini memberikan indikasi kekhawatiran atas ketidakpastian ekonomi di masa depan, yang sekaligus berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga sebagai pengggerak utama ekonomi nasional.
dari kelompok ini atas ketidakpastian kondisi perekonomian ke depan," ujar Kadek dalam acara Economic dan Taxation Outlook 2025, Kamis (23/1).
, kebutuhan medis, dan mobilitas.
Berdasarkan data Mandiri Spending Index, pertumbuhan belanja masyarakat pada Natal dan Tahun Baru 2024 lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Indonesia yang sekarang relatif tinggi, melebihi negara lainnya ini akan berpengaruh pada pengurangan konsumsi masyarakat yang mana konsumsi itu mendorong pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia," katanya.
Ia menyebut, kelas menengah memiliki peran strategis dalam mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, riset LPEM FEB UI menunjukkan bahwa proporsi kelas menengah di Indonesia menurun dari 23% pada 2019 menjadi 18% saat ini, dengan konsumsi mereka turun dari 41,9% menjadi 36,8%.
"Kita harus hati-hati terkait dengan ini karena ekonomi Indonesia itu 50% lebihnya didorong oleh konsumsi. Dan menurunnya konsumsi kelas menengah ini akan memberikan implikasi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan," pungkasnya.
.jpeg "Klarifikasi RSUD H.Badaruddin Kasim (HBK) Tabalong : Menanggapi Video Viral keributan antara pasien dan petugas unit pelayanan")
