Abdul Kadir Ketua Umum DAD Kalsel, turut berbicara serta apresiasi kegiatan Forum Rembuk Aktivis Banua ; "Save aktivis dan selamatkan dunia pendidikan di banua"

Lensa Kalimantan
, 9/20/2024 09:29:00 AM WIB Last Updated 2024-09-20T02:39:48Z
---

 


Banjarbaru - Abdul Kadir yang merupakan Ketua Umum Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Selatan turut berhadir pada acara rembuk aktivis banua yang  di gelar di Roditha Hotel, Banjarbaru, Kalsel. Kamis, (19/09/2024).


Acara tersebut membahas perilaku oknum (Muhammadun) seorang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan yang di duga adanya pengacaman lewat telepon yang di arah kan kepada Seorang Aktivis Banua Ketua KPK-APP Alisnsyah.



Acara di hadiri hampir semua aktivis Banua diantarnya DAD Kalsel,  Lsm Gerakan Jalan Lurus(nang Rosadi), Gepak Kalsel, ada Badrul Ain dari Parlemen Jalanan yang di dauta sebagsi MC, ada Pospera HSS, Ormas Perubahan dll.


Dalam acara tersebut Abdul Kadir memulai sambutanya dengan menyapa "Adil  ka'talino,bacuramin ka'suraga, basengat Ka'jubata".


Adil ka'talino” artinya harus bersikap baik pada sesama manusia. “Bacuramin ka'saruga” memiliki makna harus bercermin, berpandangan hidup seperti perkataan baik di surga. Sedangkan, “Basengat ka'jubata artinya kehidupan manusia bergantung pada Tuhan Yang Maha Esa.



Abdul Kadir,menyanpaikan rasa keperihatinan di dalam dunia pendidikan di banua dengan perilaku yang tidak boleh di contoh  yang di lakukan Kadis pada Disdikbud Provinsi Kalimantan selatan serta dugaan pengacaman lewat telepon yang di lakukan oleh Madun (Kadisdikbud Kalsel) terhadap Ketua KPK- APP (Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dsn Parlemen).


"Semoga permasalahan ini bisa terselasaikan dengan damai Antara aktivis kita Aliansyah dan juga Bapak Mubamnadun."tukas Abdul kadir.


Ia, juga mengatakan bila perlu kita adakan hukum adat pabila permasalahan hal tersebut tidak bisa di selesaikan lewat jalur hukum.


" Tetapi karena negara kita mempunyai dasar undang udang dari Pancasila, kita harus taat hukum yang berlaku di Negara kita",


"Seperti yang kita dengar tentang dugaan adanya acaman pembunuhan yg di arahkan kepada saudara kita Aliansyah sampai sampai di buntuti di jalan hal tersebut juga sangat tidak nyaman  dan aman yang di rasakan keluarganya, saya berharap pihak keamanan khusus kepolisian agar segera bertindak." Harap Abdul Kadir.


Seperti pengalaman saya menangani saat terjadi Konflik pada 2016 di Ramayana Banjarmasin orang madura berkonflik dengan orang dayak saya menengahi permasalahan tersebut supaya jangan di kait kaitkan dengan unsur SARA dan akhirnya mendapat kesepakatan bersatu." Cerita Abdul Kadir.


"Dan saya tidak menghendaki adanya pertumpahan darah di Kalimantan Selatan, untuk permasalahan ini  saya juga siap membantu pihak pemerintah dan Kepolisian Kalimantan selatan untuk sama sama menjaga jangan sampai hal itu terjadi." 


Ia, juga mengatakan melihat permasalahan yang terjadi kepada seorang aktivis abdul Kadir sangat miris dengan keadaan sekarang.


"Saya juga sebagai aktivis yang mana adalah ketua umum Dewan Adat Dayak Kalsel, apalagi saat ini kita akan menghadapi Pilkada 2024, pemilihan kepala daerah bagaimana supaya Kalimantan Selatan ini bisa kondusif, saya meminta kepada pihak terkait terutama pihak keamanan agar segera menanggapi masalah ini." Pungkasnya (@DW)

Komentar

Tampilkan

Terkini