Banjarmasin - Warga Belitung Utara Banjarmasin khususnya di RT 01 dan 03 mulai resah dan terganggu akibat dampak pembuatan Marka Jalan garis tebal menyerupai Polisi tidur di depan Gapura DENBEKANG VI/2 A BJM, Jln.S.Parman Banjarmasin. Senin, (27/08/2024).
Menurut Ketua RT 03, Muliyani, warganya sangat mengeluhkan akibat marka tebal yang fungsinya untuk memperlambat pengendara kendaraan maupun mobil yang lewat karena sangat mendekati Lampu merah, namun sangat di sayangkan dampaknya menggangu aktifitas di saat jam warga hendak beristirahat.
"Getaran di saat hentakan Mobil atau kendaraan lewat di marka tebal tersebut lumayan besar getarannya, coba lihat kaca ruko di depan kita ini retak retak akibat hal tersebut." Ujar Mulyani sambil menunjuk salah satu Ruko milik warganya.
Ia juga mengatakan warganya merasa langkah pemerintah seharusnya mempertimbangkan keseimbangan antara keselamatan lalu lintas dan kenyamanan warga.
Dikesempatan itu, salah satu warga ibu Evi juga menyampaikan keluhanya bahwa berbagai usaha sudah di lakukan untuk menyampaikan keluhan hal tersebut ke pihak terkait.
"Bangunan kami banyak yang retak, hal tersebut sudah kita sampaikan BPBD, Pemko, BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional) yang ternyata merekalah yang membuat marka jalan tersebut." Ungkap Evi juga.
"Kami sudah meminta,tanggapannya bagaimana, namun sampai hari ini tidak ada solusi yang kami harapkan dari mereka,"keluh Evi.
Kembali, Ketua RT 03 mengatakan ia bersama warga telah membuat surat penyataan keprihatinan yang di tandatangani seluruh warganya.
"Yaitu surat penyataan keprihatian, atas keluhan dari warga, ini adalah wujud pernyatan warga RT.03 yang terdampak atas getaran yang disebabkan adanya garis tebal sehingga menjadi dampak terhadap permukiman warga kami." Kata Mulyani.
"Tentunya, yang berada di kawasan jalan raya S.Parman tepatnya jalan raya lintas Nasiona."
Menurut dari penyampaian informasi dan penuturan sejumlah warga yang terdampak
pada lingkungan RT.03 Kelurahan Belitung Utara, bahwasanya warga merasa tidak
nyaman bermukin dikarena adanya garis tebal dijalan raya Nasional yang notabenenya kami sebagai warga menyakini hal ini diperuntukan sebagai pengurangan / penurunan kecepatan bagi pengendara roda 2 dan 4.
Ia juga menyampaikan dalam surat pernyataan tersebut, langkah yang dilakukan oleh pemerintah tersebut kami menilai baik untuk mengurangi laju pengendara dan mengurangi tingkat kecelakaan didaerah perempatan traffic lamp/ lampu merah.
Namun, katanya lagi hal tersebut mengakibatkan retaknya kaca toko dan getaran, goyangannya sangat berasa jika pada saat warga kami untuk beristirahat ( tidur ) pada malam hari.
"Kami warga RT.03 dengan ini memohon atas pernyataan yang kami buat secara
bersama-sama, yang mana kami tujukan terhadap pemerintah atau bidang yang
menangani permasalahan jalan Nasional dalam hal ini Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) agar sekiranya mendengarkan keluhan maksud dan tujuan warga kami atas
terdampaknya permasalahan tersebut.
Oleh karena itu kami para warga memohon kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan
selatan, Pemerintah Kota Banjarmasin dan atau bidang yang menangani permasalahan
transportasi darat jalan nasional agar kiranya berkenan menerima permohonan yang kami nyatakan melalui surat Pernyataan warga RT.03 Kelurahan Belitung Utara, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Semoga, dapat menemukan solusi, opsi untuk menjadi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah untuk ketentraman dan kenyamanan warga khususnya warga RT. 03 Kelurahan Belitung Utara atas dampak yang ditimbulkan dari Garis Tebal ditengah jalan tersebut.
Demikian isi surat pernyataan warga Rt 03 yang di tujukan kepada Dinas terkait di Bidang yang menangani pengeloaan transportasi darat jalan nasional.
"Kami berharap, agar kiranya dapat memberikan solusi dalam memutuskan suatu permasalahan yang saat ini di alami oleh warga RT.03 Kelurahan Belitung Utara." Tutup Ketua RT 03 Mulyani.(@DW).
.jpeg "Klarifikasi RSUD H.Badaruddin Kasim (HBK) Tabalong : Menanggapi Video Viral keributan antara pasien dan petugas unit pelayanan")
